Rabu, 17 Februari 2016

Naskah Drama 6 Orang Cewek


TEMA             : Persahabatan
TOPIK            :  Pentingnya Persahabatan
JUDUL            : From Haters Become Lovers
CASH              :                           
1.     Rini
2.     Timmy
3.     Karina
4.     Caramel
5.     Feby
6.     Silvi(guru)


Rini adalah anak baru pindahan dari sebuah sekolah didesanya, ia pindah ke kota tinggal bersama tantenya. Di kota Rini disekolahkan bersama saudara sepupunya Feby.
Feby : eh lo, kalo disekolah lo nggak usah ya nyapa gue. Apalagi sampai main deket-     deket sama gue
Rini : memangnya kenapa kak?
Feby : eh lo itu harunya nyadar donk, masak orang secantik gue mainnya sama orang udik kaya lo ini?hellooo harusnya lo itu sadar diri
Rini : i..iiya kak
Feby : ya udah deh kalo lo paham, gue mau berangkat dulu
(Rini mengikuti Feby di belakang)
Feby : eh eh lo mau ngapain ngikutin gue?
Rini : katanya mau berangkat?ya saya ikutlah kak
Feby :enak aja lo, nggak ada acara berangkat bareng
Rini : tapi kata tante?
Feby : udah deh rin, nggak usah dengerin kata mama. Lo sekrang berangkat sekolah naik angkot aja, ogah banget gue satu mobil sama lo
Feby pun berangkat dengan mobilnya itu, sementara Rini? Dia pergi ke sekolah naik angkot. Sesampainya di sekolah Febypun bertemu dengan teman-teman genk-nya itu.
Feby : hay cantik, gue telat ya
Timmy : enggak kok, kamu kemana aja sih kok baru dateng?
Feby : aduh sorry soalnya tadi ada problem dikitlah, biasa tahukan?
Caramel : ok fine, udah selesai belum nih? Gue capek dari tadi berdiri terus dengerin celometan kalian itu
Feby : aduh caramelku sayang, jangan bete gitu donk. Iya deh maafin kita ya, kamu jangan badmood gini donk
Timmy : iya mel, cowok kayak si Leon nggak usah dipikirin lagi. Belum ada sejarahnyakan seorang caramel itu galau
Caramel : rese ah lo semua
Feby : caramel sayang, kamu bener-bener cinta ya sama si Leon?aduh emang ya nggak salah gue milihin cowok buat kamu. Kalo kamu masih cinta nanti gue minta leon deh buat  balikan lagi sama lo
Caramel : iih apaan juga sih lo feb, emangnya gue cewek apaan? Nggak usah deh lo mohon-mohon sama si Leon buat balikan sama gue.
Timmy : terus kenapa lo cemberut mulu sih?
Caramel : gue pengen bikin perhitungan sama cewek yang udah berani-beraninya ngerebut leon dari gue
Feby : ooww sepertinya permasalahannya bakalan panjang nih
Timmy : iya sih mel lo bener, kita harus bikin perhitungan sama itu orang
Sejak putusnya cinta antara caramel dan leon, caramel memang sudah banget untuk move on. Dia sangat mencintai lelaki itu, dan ia mendapat kabar dari salah seorang temannya bahwa leon memutuskannya karena ada pihak ketiga.
Caramelpun akan mencari cewek yang dengan berani-beraninya merebut cowoknya itu. Ia akan ngebuat hidupnya tidak tenang. Rini murid baru di sekolah Feby, dan ternyata rini satu kelas dengan feby saudaranya itu.
Silvi : anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru. Perkenalkan dirimu nak
Rini : perkenalkan nama saya rini, saya pindahan dari kampung
Timmy : pantesan penampilannya cupu gitu
(rini hanya diam mendengar ucapan timmy teman barunya itu tentang dirinya)
Silvi : sudah rin?
Rini : sudah bu
Silvi : ya sudah kalo begitu kamu duduk di sebelah karina
(ibu guru menunjukkan posisi duduk karina)
Karina : kenalin gue karina
Feby : feby
Karina : gue seneng deh akhirnya punya temen sebangku juga
Caramel : eh lihat tu si cupu ketemu sama saudaranya hahaha
(sekelas tertawa)
Silvi : diam semuanya!! Baik anak-anak kita lanjutkan pelajaran kemarin ya
Bu silvipun melnjutkan pelajaran, semua murid terlihat tenang mengikuti pelajaran ibu silvi.
Silvi:anak-anak jangan lupa kerjakan pr-nya, ibu nggak mau denger besok ada yang belum mengerjakan
Anak-anak : baik bu
Ibu  silvipun pergi meninggalkan ruang kelas, anak-anak pergi berhamburan keluar kelas untuk sekedar membeli makanan maupun lainnya. Rini tidak keluar kelas, ia membawa makanan dari rumah.
Karina teman sebangkunyapun tak lupa ia tawarkan makanan yang  ia bawa dari rumah, ia merasa tidak enakan jika ia hanya makan sendiri.
Rini: nih cobain deh kue buatanku
Karin:iya rin makasih, aku mau beli makanan aja di kantin. Gue pergi dulu ya rin
Rini:iya kar, hati-hati ya
Karina pergi meninggalkan rini sendiri di dalam kelas, tiba-tiba saja feby menghampiri rini yang sedang duduk makan bekalnya tadi.
Feby:eh bagi duit donk!
Rini:nggak ada kak
Feby:udah deh rin, emang gue nggak tahu lo tadi dikasih uang sama mama. Mana uangnya?
Rini:tapi kak, kamukan juga udah dikasih uang juga sama tante, malah lebih banyakan kamu
Feby:rese banget sih lo
Timmy:feby ngapain sih lo deket-deket sama si cupu(timmy baru datang)
Feby:minta duitlah, ngapain lagi
Timmy:udah yuk kita pergi aja, si caramel dari tadi ngomel-ngomel mulu tu
Timmy dan feby-pun pergi meninggalkan rini, beruntung tadi timmy datang sehingga feby tidak meminta uang sakunya rini.
Feby:ada apa sih mel?
Caramel:lo tahu nggak si Leon dimana?daritadi gue nggak ngeliat dia, mana gue chat nggak di bales
Feby:cie ada yang kangen nih
Caramel:apaan sih feb, rese deh!
Feby:sorry-sorry, diakan ikut lomba basket. Lo lupa ya?
Caramel:yang bener lo?tapikan setidaknya dia bales dulu kek chat dari gue
Timmy: kayak lo nggak tahu aja sih mel, mantan lo si dava aja yang ketua basket malah nggak pernah ngebales chat-an lo bukan?apalagi si Leon yang Cuma wakilnya
Caramel:iya sih, kalian bener juga
Tiap detik caramel selalu saja melihat HP-nya, dengan harapan si leon akan membalas chat-nya. Tapi nasib berkata lain, chat dari caramel tidak pernah dibukanya. Sesibuk itukah leon?apakah tidak ada waktu untuknya untuk membalas chat dari caramel?
Ataukah leon benar-benar marah dengan caramel?akankah cinta caramel dan leon akan berakhir?seorang caramel tidak akan mungkin melepaskan lelaki yang dicintainya itu dengan mudahnya, apalagi hanya karna permasalahan yang sepele.
Mungkin pertikaian ini terjadi karena ulah caramel sendiri, tapi bagaimanapun caramel akan membuat leon kembali lagi kepangkuannya. Ia tidak ingin kehilangan leon seperti ia kehilangan dava waktu dulu.
(keesokan harinya)
Murid-murid dikelas rini sibuk mondar-mandir untuk mengerjakan tugas dari bu silvi kemarin, Rini?dia sudah mengerjakannya semalam.
Silvi:anak-anak PR yang kemarin ibu kasih sudah dikerjakan?
Anak-anak:sudah bu
Silvi:kalau begitu kumpulkan ke depan, lalu kalian diskusikan halaman 35
Anak-anakpun segera membentuk kelompok, feby seperti biasa dia bersama genk-nya. Sedangkan rini hanya bersama karina. Ketika jam istirahat rini dipanggil bu silvi ke kantor guru, perasaan gundah gulana menyelimuti perasaan rini.
Rini:permisi bu, ibu tadi memanggil saya?
Silvi:iya rin, silahkan masuk
Rini:ada apa ya bu?
Silvi:ibu lihat nilai kamu bagus-bagus, kamu mau tidak mewakili sekolah kita untuk ikut olimpiade tingkat kabupaten
Rini:yang bener bu?
Silvi:iya rin, nanti kamu akan saya bimbing
Rini:iya bu saya mau, terima kasih bu. Ibu sudah memberikan kepercayaan tersebut pada saya, saya janji tidak akan mengecewakan ibu silvi
Rinipun bersungguh-sungguh mengikuti bimbingan dari bu silvi, sampai akhirnya hari yang ditunggu itupun tiba. Rini yang pintar berhasil memenangkan juara 1, mengalahkan sekolah-sekolah yang lain. Rini senang karena bisa mewakili sekolahnya dan berhasil menjadi juara.
Sejak kemenangan rini, rini menjadi terkenal disekolahnya. Genk caramel yang sekarang popularitasnya merasa tergeser oleh rini, mencoba mencari-cari kesalahan rini agar ia tidak terkenal seperti mereka.
Timmy:eh lo jangan sok kecantikan deh, mentang-mentang lo juara 1 gitu
Feby:iya tuh, lo itu cupu you know that?nggak usah bermimpi jadi famous kayak kita ini
Caramel:awas aja ya lo tebar pesona sama cowok-cowok disekolah ini!
Rini:iy..iya kak
Genk caramel mencoba untuk memberikan ancaman kepada rini, dengan harapan popularitas mereka tidak tergeser akan kehadiran rini.
Feby:eh mel, ini kok kayak si cupu ya?
Timmy:mana liat?
(timmy dan caramel melihat sebuah foto yang mirip rini dengan leon)
Timmy:iya nih, kok fotonya sama si leon sih?
Caramel:kurang ajar dia
Caramel yang sedang emosi pergi menghampiri rini, ia tidak percaya bahwa cewek yang  deket dengan leon adalah rini. Cewek cupu yang sekarang tenar karena kemenangannya menjadi juara 1.
Caramel:maksud lo apaan hah!
Rini:kamu ngomongin apaan sih mel?aku bener-bener nggak tahu
Karina:eh lo jangan gitu donk, ngomong baik-baikkan bisa nggak pake teriak-teriak segala
Caramel:eh gue nggak ada urusan sama lo(sedikit mendorong karina)maksud lo apa deketin si leon?hah!(bentaknya pada rini)
Rini:aku hanya berteman dengannya
Caramel:awas aja lo kalo lo rebut dia dari gue!!
Caramelpun pergi karena rini tidak menjalani hal yang cukup serius dengan leon kekasih pujaannya itu.
Rini:kamu nggak apa-apakan kar?
Karina:gue nggak apa-apa kok
Berita caramel melabrak rini sampai ke telinga leon, leonpun menjadi semakin marah dengan ulah caramel. Menurutnya sikap caramel tidak dewasa, hanya mementingkan ego semata. Leonpun mengirim sebuah pesan singkat kekecewaannya pada caramel.
From : Leon Sayang
      Gue kecewa banget sama lo mel, harusnya lo nggak ngelakuin hal itu sama Rini!dia itu nggak salah apa-apa. Emang salah gue deket sama dia?sifat lo ini yang bikin gue ilfeel sama lo mel, kalo lo nggak bisa ngerubah sikap lo mending kita udahin aja hubungan kita ini
Mendapat pesan dari leon, sontak caramelpun menjadi semakin membenci rini. Karena sekarang leon menjadi benci dengannya, ia tidak tahu harus menumpahkan kekesalannya ini pada siapa. Jika ia melampiaskan pada rini, leon tidak akan memaafkannya.
Caramelpun akhirnya pergi jalan-jalan agar fresh kembali setelah permasalahan yang dihadapinya akhir-akhir ini menjadi semakin rumit.
(dirumah)
Caramel:eh itu kok kayak si cupu ya?
Timmy:iya tuh, kok masuk ke rumahnya feby ya?
Timmy dan caramel yang tidak sengaja lewat di depan rumah feby tidak sengaja melihat rini masuk kerumah feby. Mereka bingung ada hubungan apa antara feby dan rini. Sampai akhirnya mereka harus memendam rasa penasaran mereka sampai di sekolah.
Caramel:ada hubungan apa lo sama si cupu itu?
Feby:cupu?hahaha...ada-ada saja sih kamu ini sayangku, gue nggak ada hubungan apa-apa sama si cupu
Caramel:udah deh ngaku aja!
Timmy:kemarin kita ngeliat dia masuk ke rumah lo!lo sepupunya si cupu itukan?
Feby:iy..iya tapikan..
Caramel:dasar lo pengkhianat!
Feby:tunggu mel gue bisa jelasin
Caramel:lo punya waktu 2 menit buat ngejelasin!
Feby:2 menit?mana cukup?
Caramel: 2 menit atau tidak sama sekali
Feby:ok fine, gue emang sepupunya si cupu. Gue emang nggak setuju si cupu itu satu sekolah sama gue, tapi nyokap maksa gue buat bisa nerima kahadiran cupu di hidup gue. Gue nggak pengen kalian ninggalin gue gara-gara gue punya saudara cupu, so gue nyembunyiin semuanya dari kalian guys
Timmy: lo parah banget feb
Feby:sekarang kalian udah tahu, please jangan ninggalin gue L please mel
Caramel:gue bingung, timmy mending lo urusin deh tu si feby. Gue udah males
(caramel pergi menjauh dari feby dan timmy)
Feby:gimana ini my
(timmy hanya mengangkat bahu tanda tak tahu)
HP caramel kembali berbunyi, pesan dari leon
From:Leon Sayang
      Lo jangan pernah kembali ke Caramel yang dulu ya, gue lebih seneng ngeliat lo yang sekarang ini. Gue minta maaf karena belum bisa ketemu sama lo, tapi gue harap lo bisa seperti ini terus ya say. Jangan suka bikin masalah sama orang-orang, cari teman itu susah say, lo baikan ya sama si Rini., love you say J
Caramelpun tersenyum-senyum sendiri setelah membaca pesan dari leon, tiba-tiba saja dibelakang terlihat timmy dan feby yang menghampirinya.
Feby:lo kenapa mel senyum-senyum gaja gitu?
Timmy:kesambet kali
Caramel:enak aja lo my, siapa juga yang kesambet (muka cemberut)
Timmy:terus kenapa
Caramel:liat deh (menyodorkan HP-nya) akhirnya Leon nggak marah lagi sama gue girls
Feby:cie yang udah nggak marahanJ , berarti lo udah nggak marah lagi donk sama gue?
Caramel:enggak kok, maafin gue juga ya feb
Feby:it’s ok baby
Tiga sahabat itupun berpelukan, caramel sekarang sudah bisa berubah 1800 karena leon. Walaupun sekarang sudah tidak membuat onar, tapi seorang caramel masih tetap famous karena kebaikannya.
Caramel:gue mau minta maaf sama lo rin, selama ini gue udah salah banget sama lo
Feby:iya rin, gue juga selama ini udah jahatin lo terus
Timmy:gue minta maaf rin
Rini:iya, aku maafin kalian semua kok
Feby:thanks ya rin
Caramel:o iya gue juga mau minta maaf sama lo kar, gue pernah ngedorong lo dulu
Karina:it’s ok lah, nggak apa-apa lagi
Merekapun akhirnya berteman baik, tidak ada permusuhan diantara mereka. Karna memang sejatinya sahabat lebih penting daripada permusuhan. Musuh mudah untuk dicari, tapi sahabat?iya sangat susah untuk dicari
Kabar leon?dia memang sudah lama sekali tidak pernah terlihat, sudah seminggu juga caramel lost contact dengan leon. Perasaan gundah pasti menyelimuti gadis cantik ini, ketika seorang pacar tidak memberi kabar selama seminggu.
HP caramel berbunyi, dengan sigap caramel segera mengambil HP-nya dengan harapan yang menghubunginya adalah leon kekasih pujaannya. Tapi yang menghubunginya bukan leon, melainkan dava mantannya. Dava mengirimkan sebuah pesan singkat yang sontak membuat caramel terpukul.
From:Dava
      Mel, gue mau ngasih tahu sama lo. Gue harap lo jangan kaget ya, Leon meninggal mel. Dia meninggal karena kecelakaan waktu pengen nyamerin lo semalem, dia pengen bikin kejutan sama lo karena lo udah berubah. Sorry mel kalo gue baru ngasih tahu lo sekarang, lo yang kuat ya mel. Gue juga terpukul kehilangan teman dan partner seperti dia.
Setelah membaca pesan singkat itupun caramelpun menjatuhkan HP-nya, ia benar-benar sangat terpukul mendengar berita ini. Feby dan Timmy heran melihat caramel dengan mata berkaca-kaca, dan HP yang berada dibawahnya
Feby:mel lo kenapa?
Timmy mengambil HP yang jatuh didekat kaki caramel, timmypun membaca pesan dalam HP itu. Timmy pun langsung memasang ekspresi terkejut dan memberikan HP itu pada feby.
Feby:apaan sih my?
Timmy:nih, lo baca aja sendiri(memberikan HP pada feby)
Feby:astaga, leon?lo yang sabar ya mel
Timmy:lo jangan sedih gini mel, leon pasti sedih kalo lo juga sedih
Caramel:kenapa leon pergi secepat ini sih?kenapa nggak gue aja?
Feby:lo nggak boleh ngomong kaya gitu, pamali tau
Tiba-tiba saja rini menghampiri ketiga sahabat itu dengan membawa sebuah kotak ditangannya.
Rini:mel, ini (memberikan kotak pada caramel)
Caramel:apa ini? (membuka kotak) cincin?cincin siapa ini rin?
Rini:itu cincin leon buat lo, cincin yang pengen dia kasih ke lo, dia pengen ngelamar lo
Caramel langsung menangis sejadi-jadinya, ia tidak percaya bahwa lelaki yang selama ini bersamanya dan selalu di sia-siakannya ternyata serius menjalin cinta dengannya. Ia sangat terharu dengan pengorbanan leon, tapi sayangnya leon kini sudah tiada.
Cincin itu tidak akan dipakaikan leon di jari manis caramel, kisah cinta mereka benar-benar berhenti sampai disini. Tapi caramel bersyukur karena tanpa leon dia tidak mungkin berubah seperti ini, dan mungkin ia tidak akan bersatu dengan rini.
Caramel percaya, bahwa di setiap cobaan yang ada pasti ada hikmahnya. Mungkin leon telah meninggalkannya untuk selamanya, tapi sekarang dia punya banyak teman dan yang paling penting adalah dia bisa berteman dengan rini si gadis cupu.

Senin, 08 Februari 2016

Tangisan Di Tepi Senja Part 2



 Hello guys nih aku share lagi lanjutan yang kemarin, happy reading :)
****
Aku merasa tubuhku sudah cukup membaik, hari ini akupun memutuskan untuk berangkat kesekolah. Sudah terlalu banyak pelajaran yang tertinggal karena aku sakit. Aku tidak mau ketinggalan lebih jauh lagi, apalagi aku tidak ingin membuat teman-temanku khawatir karena sudah lama aku tidak masuk.
“kamu udah sehat sayang?”tanya mama padaku
“sudah ma”
“kamu jaga diri baik-baik, jangan sampai seperti kemarin, mamakan jadi khawatir”mama
“ya udah ma aku berangkat dulu ya”akupun berpamitan dengannya
Aku akan inget sama pesan mama, lagipula aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku hanya untuk berdiam di ranjang rumah sakit. Aku ingin bisa memberikan kebagaiaan dengan teman-temanku, karena merekalah kebahagiaanku yang sederhana.
“Mela, lo udah masuk?”tanya Muti yang berada di depan kelas bersama Ara dan Dimas
“kamu kemana aja sih mel?”tambah Ara
“kita khawatir sama lo mel”ucap Dimas yang khawatir padaku
“gue nggak apa-apa lagi, kemarin itu gue kelombok jenguk tante gue yang baru lahiran”dustaku
“gue kira lo nggak masuk gara-gara waktu itu mel”Dimas
Memang aku sakit karena kejadian itu, tapi aku tidak bisa menceritakan semuanya pada kalian. Aku harap kalian bisa mengerti posisiku sekarang ini.
“enggaklah dim, ada-ada aja sih lo. Eh gue masuk duluan ya”ucapku yang langsung masuk ke kelas.
Dari dalam kelas terlihat Haykal dan Angga menghampiri Muti dan Ara, Dimas?? Dia pergi ke kelasnya. Mungkin mereka ingin mengajaknya pergi, hal itu memang sudah sering mereka lakukan. 
“eh nanti malem keluar nyok”saran Angga
“kemana sih?”tanya Muti
“biasalah, kemana gitu hari inikan malem minggu. Satnight bareng gitu”Angga
“bilang aja lo mau berduaan sama bebeb lo itu”sindir Haykal
“suka-suka gue donk kal, jadi gimana ni?”
“ayo donk, kan biar seru”Ara
“ok gue mau, tapi si Dimas sama Mela di ajak nggak tu?”tanya Muti
“nggak usah lagi”Angga
“merekakan nggak pacaran, yang ada nanti mereka ngiri sama kita-kita”tambah Ara
“tapi kan...”Muti
“udah sayang, ya udahdeh terserah kalian berdua aja”Haykal
“nah gitu donk”Ara
Samar-samar aku mendengar percakapan mereka di depan kelas, yang kudengar mereka berempat ingin satnight bersama. Memang satninght adalah hari yang mereka tunggu-tunggu, karena keesokan paginya mereka tidak berangkat kesekolah sehingga bisa menghabiskan malamnya bersama sang kekasih.
Dari dulu aku sangat ingin merasakan bagaimana rasanya satnight keluar rumah, tapi kedua orang tuaku tidak mengijinkanku untuk keluar malam. Ingin rasanya aku merasakan apa yang dilakukan oleh seorang remaja pada umumnya.
Aku bosan selalu menghabiskan waktuku di dalam rumah, setiap ingin keluar rumah selalu di tanya mau kemana. Aku ingin bermain dengan teman-temanku, aku bisa menjaga diriku dari pengaruh-pengaruh jahat.
Aku masih tahu batas juga, tidak mungkin aku akan berbuat diluar batas seperti kebanyakan anak muda yang bebas bergaul. Mereka selalu tidak percaya denganku, aku sangat ingin sekali-kali mereka mempercayaiku bahwa aku bisa melakukannya.
Mereka semua sama saja tidak pernah mengahargaiku, menganggapku hanyalah manusia yang lemah. Aku capek hidup seperti ini terus, terlebih sejak aku sakit kedua orang tuaku semakin membatasi pergaulanku. Mereka ingin jika aku tidak pergi kemana-mana, cukup dirumah saja.
Merasa bosan itu pasti, karena setiap harinya aku hanya mengahabiskan waktuku di dalam rumah. Sungguh kegiatan yang sangat tidak menaruk dan membosankan, membuatku merasa aku tidak ada gunanya. Hanya di dalam rumah, tidak bisa melakukan apa-apa.
Tiba-tiba saja HP-ku berbunyi, Dimas mengirimkan pesan singkat padaku. Ia ingin istirahat nanti kita bertemu di taman seperti biasa. Hal itu memang sering kami lakukan, menghabiskan waktu istirahat di sana, makanpun ditaman pula.
Kebetulan aku sampai duluan sehingga aku masih harus menunggu Dimas dulu, akupun sudah membawa makanan untuk kami makan bersama. Mungkin dia terlambat karena tadi di kelasnya masih ada pelajaran.
“halu..udah lama ya?”tanya Dimas yang baru datang
“belum juga kok, baru istirahat ya”
“iya nih, tadi pelajaran fisika lo kan tahu sendiri guru fisika di sekolah kitakan kebanyakan korupsi waktu muridnya buat istirahat”terangnya
“mau ngapain sih kamu ngajak aku kesini?”
“nggak apa-apa, pulang sekolah nanti pergi yuk?’
“mau kemana?”tanyaku
“kemana aja asalkan lo seneng”
“tapi gue nggak boleh keluar sama nyokap bokap”
“biar gue nanti deh yang minta izin mereka langsung, gue yakin mereka pasti ngizinin”ucap Dimas PD
“emang lo tahu rumah gue?”
“ya lo kasih tahu dulu donk”
“iya deh nanti gue kirimin”

****
“maaf nya didepan ada orang katanya mau ketemu sama nyonya”ucap bibi pada mama
“siapa bi?”
“katanya sih temennya neng Mela nya tapi mau ketemu sama nyonya”
Mamapun segera ke depan, ternyata Dimas bener-bener ingin meminta izin dengan mama. Baru kali ada seseorang yang ingin mengajakku pergi sampai dia meminta izin dengan mamaku, sungguh ia adalah pria yang bener-bener bertanggungjawab.
“ada keperluan apa anda dengan saya?”tanya mama pada Dimas
“saya Dimas tante temennya Mela”Dimas mengulurkan tangan kanannya
“iya terus kenapa?”
“saya mau minta izin buat mengajak Mela keluar tante”
“maaf tidak bisa, Mela nggak boleh keluar”
“saya janji bakal jagain Mela tan, saya mohon tante. Apa perlu saya sujud di kaki tante?jika itu membuat tante mengijinkan Mela untuk pergi akan saya lakukan”ucap Dimas
“tidak perlu, baiklah saya izinkan tapi kamu harus ingat janji kamu tadi”
“iya tante saya ingat, makasih tante”ucap Dimas girang
“sebentar ya, saya panggilkan Mela dulu”ucap mama yang langung menuju ke kamarku
“sayang buka pintunya”ucap mama di depan kamarku
“ada apa ma?”
“temen kamu Dimas mau ngajak kamu pergi”
“mama ngizinin?”
“iya, tapi jangan lupa bawa obat-obatmu. Kalo kambuh kamu harus cepat-cepat minum, kalo udah nggak kuat lagi minta saja dia mengantarmu pulang”nasehat mama
“iya ma pasti”
Aku dan Dimaspun akhirnya bisa keluar pergi bersama, meskipun kami keluar tanpa tujuan yang pasti. Aku senang sekali akhirnya bisa menghirup udara diluar rumah maupun sekolahan, melihat banyak sekali anak-anak muda seperti kita berlalu-lalang.
Berboncengan dengan pacar maupun temannya, bercanda tawa di sepanjang jalan. Akupun bertanya pada Dimas kemana tujuan kita.
“sebenarnya kita mau kemana sih dim?’
“kesuatu tempat, lo pasti suka deh”
Akupun dibuat penasaran olehnya karena ia tidak memberikan jawaban yang pasti kemanakah kita akan pergi. Dimaspun meminggirkan motornya.
“kenapa berhenti dim? Udah nyampe?’heranku
“bentar lagi, lo tutup mata lo dulu dengan ini”Dimas memberikanku sehelai kain dan memintaku untuk menutup mataku dengan itu.
“kenapa pake ditutup segala sih dim?”
“biar suprise donk”
Terdengar Dimas mulai melajukan lagi motornya, hanya suara motor yang aku dengar. Akupun semakin penasaran, hal apa yang disembunyikan Dimas padaku. Mengapa aku harus menutup mataku.
Suara motor sudah tidak kudengar lagi, sepertinya kita sudah sampai di tempat tujuan kami. Akupun bertanya lagi padanya.
“udah sampai ya?gue boleh buka nggak?”
“udah,buka aja”Dimas
Akupun membuka penutup mataku, dan benar saja tempat yang kami datangi sungguh indah. Aku terkesima dibuatnya.
“indah banget dim”
“gue sering menghabiskan waktu gue disini sambil melihat senja ini”
“gue belum pernah melihat senja seperti ini dim, apalagi dipinggir pantai gini”
“masa sih?orang terkaya seperti lo belum pernah ngeliat senja kaya gini?”herannya
“iya, selama ini gue cuma dikurung bokap nyokap di rumah terus. Jadi gue seneng banget waktu nyokap ngizinin kita pergi”
“over protektif banget donk?”
“iya, gue kan anak semata wayang so mereka nggak mau gue kenapa-napa”
“lihat deh, indah banget ya senjanya”ucap Dimas mencoba untuk menghiburku
“iya indah banget”
“gue seneng banget ngeliat senja seperti ini, setiap gue sedang ada masalah pasti gue ketempat ini. Kadang gue juga sering curhat gitu disini, walaupun gue sempet dikira orang gila”
“ada-ada aja sih. Bener sih kata lo kalo senja itu memang tempat curhat yang paling pas ketika lo nggak punya temen. Ia mengajari kita walaupun kedatangannya hanya sebentar tapi memberikan kesan yang indah”
“dan di tempat inilah gue membawa orang yang spesial buat gue”
Perasaankupun menjadi tidak enak, akupun buru-buru mengalihkan pembicaraan, aku takut jika Dimas akan memintaku untuk jadi pacarnya. Aku belum siap jika pacaran sekarang.
“emm..dim kita cari makanan atau minuman hangat yuk? Gue mulai kedinginan nih”ajakku
Dimaspun mengurungkan niatnya untuk menembakku, dan menemaniku mencari minuman hangat.
“kata si Muti lo punya alergi dingin gitu ya?”Dimas
“iya, makanya dulu waktu pergi sama lo gue buru-buru pulang”
“kalo masalah lo nggak masuk itu bukan karena alergi itu?”
“bukan, kan gue udah pada bilang sama kalian. Emangnya kenapa sih?”
“enggak apa-apa sih, gue tahu gimana tersiksanya punya alergi itu”
“iya memang nggak enak banget”ucapku
“gue dulu juga sempet tapi setelah gue jalanin perawatan udah nggak lagi”
“perawatan?”heranku
“maksudnya minum obatnya terus latihan juga dingin-dinginan, jadinya gue nggak alergi lagi seperti ini”ujarnya
“makanya gue pengen lo ngikutin seperti yang sering gue lakuin dulu”ucap Dimas
Mampus! Akukan memang nggak boleh kedinginan karena bukan hanya alergi saja, mana mungkin aku jujur dengan Dimas tentang penyakit yang ku derita. Itu sangat tidak mungkin.
“mungkin next time deh dim, lagian setiap orang itu berbeda-beda”akupun mencoba menolak tips Dimas secara halus.
“it’s ok eh bdw minggu depan bisa keluar lagi nggak?”
“gue belum tahu sih dim”
“semoga aja diboehin lagi”harap Dimas
“kayaknya kita pulang aja yuk dim, gue udah nggak tahan sama udaranya”ajakku
Aku yang sudah tidak sanggup dengan udara dinginpun meminta Dimas untuk segera mengantarkanku pulang. Lagipula aku tidak ingin jika Dimas berkeinginan mengungkapkan perasaannya lagi padaku.
Mamapun sudah khawatir menunggu kepulanganku, ia khawatir jika penyakitku kambuh mengingat udara diluar sangat dingin untukku yang sedang sakit ini.
“kamu darimana aja sih sayang”tanya mama
“maaf tante tadi kami mampir makan dulu”Dimas
“iya ma, mama jangan marahin Dimas donk”pintaku
“iya mama nggak marahin dia kok, ya udah kamu masuk sana”
“kalo begitu saya pamit dulu tante. Permisi”pamit Dimas yang sangat sopan degan mamaku.
Aku menatap Dimas dengan ninja merahnya pergi meninggalkan rumahku dari jendela kamarku, aku sangat berterima kasih sekali dengannya karena sudah mengajakku jalan malam ini. Ini adalah pengalaman pertamaku pergi malam bersama seorang lelaki.

*****
Haripun berlalu dan aku masih mengingat keindahan malam hari bersama Dimas di malam minggu kemarin, tak akan kulupakan hal itu. Sejak saat itupun aku mulai ada rasa dengannya, tapi aku takut jika benar-benar jatuh cinta dengannya.
Aku takut hanya membuatnya kecewa saja, karena aku bukanlah wanita idamannya. Aku takut juga jika semua yang dilakukannya padaku hanya karena dasar kasihan semata, dan ia ingin membuatku berharap bahwa dia mencintaiku.
“mel, gue denger-denger dari temen-temen lo satnight kemarin jalan sama Dimas ya?”tanya Ara ketika kami sedang pelajaran
“sotoy lo ra”elakku
“ngaku aja kali, mungkin emang bener si Dimas itu cinta sama kamu”goda Ara
“siapa tahu dia ngelakuin hal itu atas dasar kasihan”jawabku
“kasian gimana sih mel, keliatan kok dari bola matanya ketika dia sama lo”sambung Muti
“lo apa-apaan sih mut, sok-sokan bisa baca sifat orang lewat mata”ucapku yang tak percaya
“jadiin aja deh”Ara
“apaan sih ra, gue ini nggak mau pacaran dulu”
“terus sampe kapan lo jomblo kaya gini?ayolah mel”Ara
“siapa tahu Dimas itu bener-bener pangeran yang lo tunggu selama ini, uuhhh so sweet banget tu”tambah Muti
“kalian ini, kalo si Dimasnya tahukan malu”ucapku
“gue yakin cepat ato lambat lo pasti bakal jadian sama si Dimas”Ara
Istirahatpun tiba dan seperti biasanya aku dan Dimas berduaan di taman sekolah, menghabiskan waktu istirahat kami di tempat ini. Istirahat kali ini terlihat berbeda karena kami ditemani oleh Ara, Muti, Haykal dan Angga.
Tidak biasanya mereka berempat suka menghabiskan waktu istirahat untuk di taman, tempat yang sepertinya tidak cocok untuk anak-anak seperti mereka. Aku dan Dimas juga awalnya heran dengan keberadaan mereka, dan kamipun berfikiran positif.
“eh mel dim boleh gabung nggak?”Ara
“boleh-boleh, tumben kalian mau kesini?”tanyaku
“sekali-kali biar romantis di taman kan nggak apa-apa”Angga
“eh mereka udah pacaran belum sih?”bisik Muti pada Haykal
“enggak tahu say, keliatannya sih kyak orang pacaran”Haykal
Di taman itulah kami berenam menghabiskan waktu istirahat kami, saling bercanda tawa di tempat tersebut. Aku senang karena akhirnya kami bisa bercanda-tawa bersama lagi, setelah sekian lama kita tidak melakukan hal tersebut karena terlalu sibuk berpacaran.
“eh gimana kalo satnight besok kita pergi bersama-sama”Ara
“kayaknya gue nggak bisa deh ra”ucapku
“kenapa?”tanya Muti
“gue ada acara sama keluarga”ucapku mencoba berbohong
Tidak mungkin aku berbicara sama mereka kalau aku akan check up, yang ada mereka akan bertanya-tanya sakit apakah aku. Dan mereka pasti akan khawatir melihat keadaanku yang sebenarnya.
“masak ada acara terus sih”Muti
“biasalah orang kaya banyak acara”ceplos Angga
“bebeb”Ara menyenggol Angga
“ya udah kalo nggak bisa nggak apa-apa, kita bisa ngerti kok”Dimas
“terus lo gimana dim?”Haykal
“kalo Mela nggak bisa gue juga nggak jadi ikut deh”
“kalo kamu mau pergi, pergi aja dim. Aku nggak apa-apa kok”ucapku
“enggak kok mel, kebetulan satnight besok gue baru inget kalo ada acara gitu sama temen gue”Dimas
Aku tahu Dimas pasti sedang berbohong dengan kami, mungkin ia kecewa karena aku tidak bisa ikut dengan mereka. Maafkan aku jika aku telah mengecewakanmu, karena memang aku tidak bisa pergi ikut kalian.
“ya udah deh, tapi kapan-kapan kita satnight bareng ya”Muti
Bel tanda masukpun sudah berbunyi, kami berenampun segera masuk ke dalam kelas. Takut kalau guru yang mengajar sudah berada di dalam kelas. Haykal, Angga dan Dimas kebetulan jalan belakangan sehingga Anggapun bertanya pada Dimas apakah sudah berpacaran denganku.
“eh lo udah jadian sama si Mela?”tanya Angga
“ada-ada aja sih lo bro, ya belumlah”
“gue tahu lo punya rasakan sama si Mela?ngaku aja deh sob!kenapa lo nggak nembak dia sih”Angga
“gue takut kalo dia nggak punya rasa yang sama ke gue”Dimas
“kalo lo gentle harusnya lo tembak aja dulu dia, kalo di tolak nggak apa-apa yang penting kita udah ngomong sama dia. Itu baru yang namanya lelaki sejati”ucap Angga
“iya sob, gue liat si Mela juga punya perasaan yang sama ke lo”Haykal
“ok bro, gue bakal coba”Dimas
“nah!gitu donk! Itu baru laki”Angga
Dimaspun memantapkan hatinya untuk menembak Mela, iapun menunggu moment yang pas. Iapun berencana akan menembak Mela ketika satnight bersama-sama, yang entah kapan kami berenam bisa keluar bersama.

****
Hari sabtupun tiba, akupun segera pergi ke rumah sakit untuk check up. Aku beruntung karena malam ini bisa ditemani mama sama papa, akupun khawatir dengan hasilnya. Tapi aku yakin aku pasti bisa bertahan lebih lama lagi.
“jadi gimana hasilnya dok?”tanya papa
“jadi gini pak bu, mungkin penyakit alergi dingin Mela sudah sembuh tapi apa yang kita takutkan itupun terjadi”ucap dokter
“maksudnya apa dok?”tanya mama dengan nada ingin menangis
“kanker yang berada di dalam otak Mela semakin parah, dan dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi”
“apa tidak ada cara yang lain dok agar anak saya bisa tetap hidup?”tanya papa
“kemungkinannya sangat kecil pak, dan sekarang sel kanker itupun suda merambah ke jaringan mata. Dan kemungkinan Mela akan mengalami kebutaan”
“papa...”mamapun menangis di pundak papa
Akupun mendengar ucapan mereka, dan akupun tidak percaya hal itu terjadi padaku. Aku yang tak kuat mendengar percakapan merekapun mencoba pergi dari ruangan tersebut secara diam-diam. Dan akupun berhasil pergi dari ruangan tersebut.
Di rumah sakit aku bertemu dengan Dimas, aku tidak tahu apa yang dilakukannya disini.
“Mela?”herannya
“Dimas?”
“lo ngapain disini?”tanyanya
“em..gue lagi ngambil obat buat bokap gue. Kalo lo sendiri ngapain?”Dimas
“emm..emm..gue lagi nemenin mama priksa gitu”bohongku
“eh”ucap kami bersamaan
“lo duluan deh”ucapku
“enggak lo aja”Dimas
“lo aja”aku
“ya udah deh, gue cuma mau bilang kalo gue pergi dulu ya”Dimas
“iya”
“semoga nyokap lo nggak apa-apa ya”ucapnya
“iya, bokap lo juga”
“ya udah bye”ucap Dimas meninggalkanku sendiri
Mama dan papa yang menyadariku tidak berada di ruangan segera keluar dan mencariku, tidak sulit mereka mencariku karena aku hanya berada di depan ruang dokter yang memeriksaku.
“kamu kemana aja sih sayang?”khawatir mamaku
“tadi aku hanya keluar aja cari udara”jawabku
“ya udah kita pulang yuk”ajak papa
“hasilnya gimana?”tanyaku
“nanti saja di rumah ya sayang”ucap mama
Kamipun segera pulang, aku tahu pasti hasilnya sangat buruk, jauh dari harapan kami semua. Karena aku merasa semakin hari ada yang aneh terjadi dalam tubuhku, dan sepertinya penyakit itu semakin merajalela.
“jadi gimana pa?ma?”
“kamu yang sabar ya sayang, mama yakin kamu pasti kuat menghadapinya”mama
“hasilnya buruk ya?penyakitnya semakin parah ya”ucapku
“kamu jangan patah semangat gitu donk, mama yakin kamu pasti akan sembuh. Kamu jangan berfikiran buruk seperti itu”mama mencoba memberikanku semangat
Setibanya dirumah akupun segera masuk ke kamar, akupun menangis sejadi-jadinya. Aku heran kenapa tuhan memberiku penyakit separah ini, kenapa aku tidak diijinkan hidup di dunia ini lebih lama lagi. Aku sayang sama mereka semua.
Aku tidak ingin berpisah dengan mereka, dan hanya membuat mereka sedih karena kepergianku.
“neng buka pintunya atuh, bibi bawain susu buat eneng”ucap bibi di depan pintu kamarku
“masuk aja bi, nggak di kunci”
“si eneng teh kenapa atuh?cerita sama bibi, jangan nangis gini”bibi
“hidupku udah nggak lama lagi bi”ucapku sesegukan
“eneng teh nggak boleh ngomong seperti itu, eneng teh harus tetep optimis. Yakin!insyaallah Allah mendengerken do’a- do’a kita. Dokter teh bukan tuhan, mereka tidak bisa menentukan berapa lama umur orang”ucap bibi
“jangan nagis lagi, senyum atuh. Kalo senyum gitukan cakep”ucap bibi
Bibi benar, dokter bukanlah tuhan yang tahu seberapa lama umur kita. Aku harus tetap yakin bahwa aku bisa sembuh dan tetap hidup untuk waktu yang lebih lama.

****